Pada hari Senin, di tengah ketidakpastian tentang jalur pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve, para pedagang enggan membuka posisi arah yang agresif. Ini menyebabkan pergerakan harga yang terkendali dalam rentang sempit. Data inflasi utama AS yang dirilis pada hari Jumat mengonfirmasi ekspektasi pasar untuk pemotongan suku bunga Fed pada bulan September, diikuti oleh pemotongan lagi pada bulan Desember. Namun, komentar hawkish terbaru dari anggota FOMC yang berpengaruh menunjukkan bahwa Bank Sentral tidak terburu-buru untuk memotong suku bunga.Dolar AS kemungkinan akan melanjutkan penurunan korektifnya setelah mencapai level tertinggi dua bulan, sehingga menjadi angin penopang bagi harga logam mulia. Selain itu, ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung dan ketidakpastian mengenai hasil akhir dari pemilu awal yang mengejutkan di Prancis juga memberikan dukungan bagi emas sebagai aset safe haven. Dan meningkatnya peluang Trump untuk menjadi presiden telah menimbulkan kekhawatiran tentang pengenaan tarif agresif yang dapat memicu inflasi, yang pada gilirannya mendorong kenaikan suku bunga. Akibatnya, ini mendorong imbal hasil Treasury AS ke level tertinggi multi-minggu dan membatasi potensi pertumbuhan signifikan logam kuning yang tidak menghasilkan. Dari perspektif teknis, kegagalan hari Jumat dari titik breakout rata-rata pergerakan sederhana (SMA) 50 hari mendukung posisi bearish. Namun, kurangnya penjualan lebih lanjut memerlukan beberapa kehati-hatian sebelum menentukan posisi untuk penurunan harga lebih lanjut. SMA 50 hari, terkait dengan area $2337, adalah hambatan langsung dan titik pivot utama. Terobosan berkelanjutan di atasnya akan memungkinkan bullish untuk merebut kembali level bulat $2400. Momentum bisa melanjutkan lebih jauh dan mendekati level tertinggi historis di area $2450, yang dicapai pada bulan Mei.